Keluaran 32:14
Konteks32:14 Dan menyesallah 1 x TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Kejadian 6:6
Konteks6:6 maka menyesallah d TUHAN 2 , bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Ulangan 32:36
Konteks32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, s dan akan merasa sayang t kepada hamba-hamba-Nya; u apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba v maupun orang merdeka sudah tiada.
Mazmur 90:13
Konteks90:13 Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama u lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu! v
Mazmur 106:45
Konteks106:45 Ia ingat akan perjanjian-Nya a karena mereka, dan menyesal b sesuai dengan kasih setia-Nya c yang besar.
Amos 7:3
Konteks7:3 Maka menyesallah s TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman t TUHAN.
Amos 7:6
Konteks7:6 Maka menyesallah x TUHAN karena hal itu. "Inipun tidak akan terjadi," firman y Tuhan ALLAH.
Yunus 3:9
Konteks3:9 Siapa tahu, c mungkin Allah akan berbalik dan menyesal d serta berpaling e dari murka-Nya f yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
Zakharia 8:14
Konteks8:14 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kalau dahulu Aku telah bermaksud mendatangkan malapetaka h kepada kamu, ketika nenek moyangmu membuat Aku murka, dan Aku tidak menyesal, firman TUHAN semesta alam,
[32:14] 1 Full Life : MENYESALLAH.
Nas : Kel 32:14
Allah tidak mengubah pikiran-Nya sebagaimana manusia melakukannya karena Dia bebas mutlak dari kelemahan dan dosa.
[6:6] 2 Full Life : MAKA MENYESALLAH TUHAN.
Nas : Kej 6:6
Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.
- 1) Istilah "menyesal" menunjukkan bahwa akibat dosa umat manusia yang menyedihkan itu, sikap Allah terhadap manusia berubah; sikap kemurahan dan sabar berubah menjadi hukuman.
- 2) Sekalipun keberadaan, sifat, dan maksud-maksud utama Allah tidak berubah (1Sam 15:29; Yak 1:17), Ia tetap terbuka dan tanggap dalam urusan-Nya dengan manusia. Allah dapat mengubah perasaan, sikap, tindakan, dan pikiran-Nya sesuai dengan tanggapan yang berubah terhadap kehendak-Nya (bd. Kel 32:14; 2Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:3,13,19; Yeh 18:1-32; Yun 3:10).
- 3) Penyataan ini mengenai Allah sebagai Allah yang dapat merasakan penyesalan dan kesedihan menunjukkan bahwa Allah berada dalam hubungan yang pribadi dan intim dengan ciptaan-Nya. Dia memiliki kasih yang mendalam bagi umat manusia dan perhatian ilahi terhadap persoalan mereka (Mazm 139:7-18).